Seni Kriya merupakan salah satu
cabang seni rupa yang juga dikenal dengan seni kerajinan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Powerdarminta istilah Kriya
artinya pekerjaan ( Kerajinan ) tangan, yang artinya barang yang dihasilkan
melalui keterampilan tangan bukan mesin, contohnya barang-barang rumah tangga
seperti anyaman, sulaman dan lainnya. Disamping itu terdapat pula istilah Craft berasal dari kata Handicraft yang artinya keahlian, karena
dalam pembuatan kerajinan dibutuhkan keahlian dan keterampilan yang sangat
tinggi.
A.
Keunikan Gagasan Dan Teknik Dalam Karya Seni Kriya Nusantara
1.
Gagasan Kriya Nusantara
Keragaman karya Kriya Nusantara berdasarkan
fungsinya yang dikelompokan menjadi kriya seni dan kriya terapan. Kriya seni
juga bisa dikatakan kriya murni yaitu kriya yang semata-mata diciptakan
semata-mata sebagai media ekspresi, pemaparan, atau pengungkapan pikiran sekaligus perasaan, cita-cita, dan
keinginana melalui bentuk rupa untuk memberi kepuasan batinia. Tujuan utama
penciptaan kriya seni adalah untuk mengungkapkan ekspresi jiwa, gagasan dan
ideh untuk kepentingan artistic dan estetika tanpa dikaitkan dengan kepentingan
praktis.
Kriya terapan adalah kriya yang
dapat digunakan untuk kebutuhan atau kepentingan sehari-hari misalnya perabot
rumah tangga maka dari itu penciptaannya harus mempertimbangkan berbagai spek
seperti fungsi, bentuk dan teknik produksi.
Karya kriya Nusantara memiliki ide
gagasan yang beraneragam,banyak diantaranya dengan ciri khas Indonesia yang
disesuaikan dengan watak bangsa, letak geografis, dan kemampuan para seniman.
Keragaman etnis juga banyak menyumbangkan ide gagasan dalam penciptaan karya
kriya Nusantara Indonesia yang benar masih alami dan asli dari Nusantara walau
mungkin dalam perkebangannya sudah ada yang dipengaruhi oleh budaya asing
seperti Cina, Persia, dan Eropa yang tampaknya memberi perubahan, baik secara
intern dan ekstern.
2.
Teknik Karya Kriya Nusantara
Dari saman kesaman masyarakat
nusantara memiliki kemampuan menciptakan peralatan yang dibutuhkan untuk
mempertahankan hidup, seperti peralatan rumah tangga, berburuh, mencari ikan
dan lain-lain, yang masing-masing dalam berkarya mereka menggunakan teknik yang
berbeda-beda, dimana pennguasaan teknik dan ketersedian peralatan berpengaruh
terhadap hasil karya.
Beberapa teknik yang digunakan dalam
berkarya kriya diwilayah Nusantara diantaranya ;
a.
Teknik Ukir yaitu membuat benda kerajinan dengan cara membentuk dan mengurangi
bahan dengan menggunakan peralatan yang disebut pahat atau tata ukir. Bahan
yang diukir antara lain Kayu,batu, tulang atau tembaga, disamping teknik ukir
ada juga teknik pahat.
b.
Teknik tenun yaitu membuat benda kerajinan tenun dengan cara menganyam, bahan
yang digunakan biasanya berupa benang yang dijalin saling silang disesuaikan
dengan motif.
c.
Teknik Cor cara pembuatan benda-benda kerajinan dengan menggunakan cetakan,
baha yang akan dicetak terlebih dahulu dilebur agar encer dibuat seperti adonan
sehingga dapat dituangkan kedalam setakan, sehingga hasil cetakan menyesuaikan
bentuk centakannya, keistimewaan teknik ini memungkinkan dapat dibuat karya
lebih dari satu bahkan banyak dengan bentuk yang sama. Bahan yang digunakan
biasanya, lilin, gops atau fiberglas.
d.
Teknik Anyam yaitu membuat benda kerajinan dengan cara menganyam. Fdalam
penerapannya disesuaikan dengan motif yang akan dibuat, drngan menggunakan
bahan rotan, bamboo dan sejenisnya.
e.
Teknik Batik yaitu memberi hiasan atau motif pada kain dengan menorehkan lilin
panas dengan menggunakan canting, kemudian diberi napthol sebagai pewarna,
bahan yang dibatik biasanya, kain, kayu dan atau bamboo. Pada umumnya ragam
hias membatik di Indonesia mengambil bentuk geometris dan non geometris, dimana
bentuk geometris berupa bentuk-bentuk yang menyerupai bentuk-bentuk pada ilmu
ukur, seperti segitiga, persegi, lingkaran dan lain-lain. Bentuk non geometris
berupa bentuk-bentuk alam, flora, fauna dan lain-lain. Yang pada umumnya diolah
dengan cara destilasi atau digayakan sehingga menyerupai bentuk aslinya.
f.
Dan masih banyak teknik lain seiring dengan perkembangan saman.
B.
Apresiasi Terhadap Keunikan Gagasan Dan Teknik Dalam Karya Seni Kriya Nusantara
Karya peninggalan saman kuno yang
terbuat dari logam seperti gendering, nekara atau moko yang biasanya digunakan
pada upacara baik pesta kawin atau acara kematian dan adat. Ada juga cdrasa
atau kapak perunggu, bejana, dan patung yang dipakai bukan untuk keperluan
praktis melainkan sebagai benda yang bernilai simbolik ( Magic).
Selain itu ada wayang kulit yang
sampai sekarang benda ini masih eksis keberadaannya sejak abad ke -15. Sebagai
karya Adiluhung sebagai seniman pada saman islam masuk ke Indonesia dan
berfungsi sebagai media dakwa . Wayang kulit Purwa yang ada di Jawa tengah dan
Jawa timur merupakan penggambaran tokoh Ramayana dan Mahabrata, yang dibuat
dari bahan kulit yang berfungsi sebagai media dkwa penyiaraan agama islam oleh
sunan kalijaga. Di Indonesia terdapat wayang kulit Bali, Lombok, Yokyakarta,
dll,..
1.
Apresiasi Terhadap Keunikan Gagasan Karya Kriya Nusantara
Karya kriya pada zaman Prasejarah
berupa perkakas rumah tangga dan benda-benda bertuah yang digunakan dalam
prosesi upacara. Yang memiliki sifat tradisional, ritual (suci), simbolik,
monoton, anonym (tanpa kejelasan pembuatnya) dan alami. Warna-warna yang digunakan mengandung makna
simbolis seperti hitam mengandung arti tragedy, kematian, kegelapan dan ilmu
gaib. Putih artinya suci dan bersih, Hijau yang artinya sejuk, tenamg dan
alami. Kuning yang artinya matahari, cerah dan sukacita. Merah yang artina api
dan panas. Biru artinya tenang atau
damai.
Ketika agama hindu dan budha masuk
ke Indonesia melahirkan corak ragam hias baru sebagai hasil alkulturasi
kebudayaan. Dizaman sekarang karya seni kriya lebih banyak berorientasi pada
aspek ekonomi.
2.
Apresiasi Terhadap Keunikan Karya Kriya Di Wilayah Nusantara
Sejak zaman
prasejarah telah dikenal adanya peralatan yang masih sederhana berupa kapak
genggam dan senjata-senjata, belati dan mata tombak yang terbuat dari tulang
binatang. Setelah mengenal bercocok tanam pada saman ini ada perkembangan karya
kriya untuk keperluan sehari-hari dan juga mengenal teknik pertukangan membuat
rumah yang terbuat dari bamboo dan kayu. Dan terdorong membuat kerajinan dari
kayu, batu, rotan dan tanah liat, dengan teknik mengukir, menganyam, menenun,
dan membentuk.
Bab. II
BERKARYA SENI KRIYA DENGAN TEKNIK
DAN CORAK NUSANTARA
A.
Merancang Karya Seni Kriya denga Teknik dan Corak Nusantara
Pengertian Batik Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah crak atau gambara pada kain yang cara pembuatannya
secara khusus dengan menerakan malam panas, kemudian pengolahannya diproses
dengan cara tertentu. Ada beberapa macam
jenis batik diantaranya ; Batik tulis, cap, modern, dn batik printing. Batik
tulis adalah batik yang dibuat dengan cara menerakan diatas kain dengan
canting, batik cap adalah batik yang dibuat dengan menggunakan cap atau stempel
dari tembaga unuk membuat motif, batik modern juga disebut batik lukis yaitu
batik yang dibuat dengan cara melukis, sedangkan batik printing contohnya
adalah kain yang di sablon.
1.
Bahan dan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan kain batik
Ø Bahan
a.
Kain putih ( mori )
b.
Bahan obat batik.
1)
Bahan pewarna ( Napthol ), 2) Bahan pembangkit warna ( Garam Diazo ), 3) Bahan
pelarut Warna atau pelarut Napthol, 4) Bahan pelarut garam, 5) Malam atau lilin
Ø Alat
1)
WajanCanting, 2) Kompor, 3) Bejana, 4) Bak, 5) Kuas, 6) Alat pengaduk, 7)
Sarung tangan plastic, 8) Wadah plastic.
2.
Prosedur pembuatan kain batik
Ø Tahapan pembuatan
a.
Tahap persiapan
Mempersiapkan rancangan gambar atau desain
serta alat dn bahan yang dibutuhkan.
b.
Tahap pelaksanaan
Mengerjakan karya batik sesuai
dengan prosedur dan rancangan.
c.
Tahap finisisng
Penyelesaian akhir pembuatan karya
batik misalya memberi label dan kemasan.
Ø Langkah-langkah pembuatan kain batik
a.
Menentukan desain, alat, dan bahan
Desain yang dipilih akan menuntukan
alat dn bahan yang dibutuhkan yang kemudian akan menentukan jenis batik apa
yang dihasilkan.
b.
Menghitung biaya
Dengan menghitung biaya maka ada gambaran
produksi yang terencana dan terakomdir.
c.
Membut desain berupa motif yang akan diterapkan pada kain
Pembuatan desain atau motif
disarankan memilih motif yang disukai atau yang lagi trend, buatlah dalam
bentuk sketsa pada kertas HVS atau kalkir.
d.
Mempersiapkan bahan dan alat
Persiapan alat dan bahan yang tepat
sangat memepengaruhi kwalitas hasil
e.
Memindakan motif atau pola keatas kain
Desain yang siap dipakai digambar
langsung diatas kain atau menjiplak dengan cara desai diletakan diatas kain
dimana diatara kain dan desain diberi kertas karbon,lalu diciplak motif yang
ada.
f.
Memberi malam atau lilin diatas kain dengan canting
Pemberian malam dilakukan setelah
permukaan kain digambari motif, dengan menerakan malam keseluruh permukaan kain
yang bermotif dengan menggunakan canting. Fungsi lilin atau malam sebagai
perintang agar mala atau lilin tidak masuk kedalam serat kain yang digambari.
g.
Memberi warna
Setelah seluruh permukaan kain yang
brmotif selesai diberi malam berikutnya adalah pewarnaan dengan mencelupkan
kain yang bermotif kedalam larutan pewarn yang siap dipakai.
Ø Tahapan pewarnaan
;
1)
Celupkan kedlam larutan Napthol yang siap digunakan
2)
Pembersiahan warna dengan cara celupkan s beberapa saat dengan air dingin, hal
ini bertujuan agar serat benang lebih mudah diresapi zat pewarn dan hasilnya
merata.
3)
Celupkan kedalam larutan garam diazo yang siap digunakan
Ø Cara melarutkan Napthol
-
Napthol
dimasukan kedalam wadah, tmbahkan air mendidi dan aduk sampai menjadi pasta.
-
Masukan TRO,
auk sampai rata
-
Masukan
kostik soda aduk hingga menjadi bening, warna bening mengindikasikan bahwa
napthol telah larut dengan sempurna.
-
Tambahkan
air panas secukpny
-
Dinginkan
selama 15 menit dan sip digunakan.
Ø Cara melarutkan garm diazo
-
Dngan
perbandingan 1 : 3 garam dilarutkan kedalam air dingin lalu aduk hingga rata.
h.
Pelorodan atau menghilangkan malam
Kain dimasukan kedalam air panas,
lalu disikat agar malam terlepas agar terlihat sesuai dengan desain.
i.
Finising
Menjahit tepi kain lalu disetrika,
dilipat, memberi label dan kemasan.
B. Menyiapkan Dan Menata
Karya Seni Kriya Buatan Sendri Untuk Pameran
Pameran
bertujuann mengkomunikasikan hasil karya kepada masyarakat atau penikmat seni.
1.
Manfaat pameran
a.
Mengenal, melihat dan membandingkan karya teman-teman
b.
Memunculkan motivasi berkarya lebih baik
c.
Meningkatkan apresiasi seni
d.
Mendapatkan pengalaman penyelenggaraan seni pameran
e.
Melatih bekerja sama
2.
Merancang pameran
Penyelenggaraan pameran dapat
dilakukan didalam ruangan atau diluar ruangan. Berikut ini adalah
persiapan-persiapan pamera.
a.
Membentuk panitia pameran
Pembentukan panitia pelaksanaan
pameran merupakan langkah awal. Contoh susunan panitia :
Pembimbing : Membimbing dan mngarahkan pameran
Ketua : Bertanggung jawab atas pelaksanaan pameran
Wakil ketua : Membantu ketua untuk memperlancar pelaksanaan pameran
Sekretaris : Menangani urusa administrasi
Bendahara : Menangani bidang keungan
Seksi karya : Menyeleksi karya yang akan dipamerkan
Seksi Display : Mengatur dan menata karya yang akan dipamerkan
Seksi penjaga : Bertugas menjaga pameran dan emberikan informasi berkaitan karya
yang dipamerkan
Setelah
panitia terbentuk selanjutnya melakukan
persiapan meliputi ; Menentukan materi atau karya yang akan dipamerkan,
penyiapan ruang pameran, persiapan publikasi dan dokumentasi.
b.
Mempersiapkan yang akan dipamerkan
Mngumpulkan dan menyiapkan karya
yang akan dipamerkan, selanjutnya karya dibuat daftarnya sehingga memudahkan
membuat katalog yang berisi nama pembuat karya, judul karya, ukuran, teknik,
dan media.
c.
Mempersiapkan tempat pameran
Penataan ruang memperhatikan
lalulintas para pengunjung sehingga komunikasi antara para pengunjung dan
penyelenggara dapat berjalan denga baik, denga jalur 1 arah yang membedakann
pintu masuk dan keluar, penataan ruangan harus nyamaan susunan karya harus
menarik dan mudah dilihat.
Perlu memperhatikan beberapa hal
berikut dalam menata karya yang akan dipamerkan ;
1)
Karya dua dimensi sepeti gambar atau lukisan ditata dengan mempertimbangkan
rata atas, rata tengah atau ratah bawah.
2)
Karya tiga dimensi seperti guci, asbak,
mangkok, tas, tempat pensiil dengan pertimbangan warna agar susuannya tidak
membosankan, dikelompakan berdasarkan bahan baku, dan penyusunan karya tidak
terlalu berdekatan hingga memungkinkan sudut pandag lebih luas.
d.
Menyiapka publikasi dan dokumentasi
Dapat dipblikasikan lewat papan
pengumuman sekolah atau spanduk yang dipasang ditempat strategis.
Dokumentasi dapat berupa catatan
jumlah pengunjung yang diperoleh dari buku tamu yang disediakan dan pesan,
kesan atau saran pengunjung bersedia.
3.
Plaksanaan pameran
Jika persiapan sudah mantap maka
pada saat yang telah ditentukan pameran dibuka dengan resmi olek kepala sekolah
atau perwakilan. Acara pembukaan berisi pengantar dari kettua panitia
penyelenggara, kemudian sambutan dari kepala sekolah dan dapat diselingi dengan
music atu hiburan untuk memeriahkan acara pembukaan.
4.
Penutup.
Sebelum ditutup kegiatan pameran,
diadakan diskusi dan evaluasi dengan mendatangkan para kritikus seniman,
pengamat atau pemerhati seni rupa, sehingga lewat diskusi tersebut dapat
mengevaluasi dan menamba wawasan bagi penyelenggara demi kesempurnaan pameran
selajutnya serta membangkitkan semangat bagi yang memiliki bakat seni rup.
Bab. III
APRESIASI KARYA SENI KRIYA
MANCANEGARA
A.
Keunikan Gagasan dan Teknik Dalam Karya Seni Kriya Mancanegara
Seni kriya Mancanegara juga mengalami perkembangan
sebagaimana di Nusantara. Yang memiliki keunikan dan kehasan masing-masing berdasarkan
corak dan kretivitas penciptanya dengan meperhatikan beberapa factor seperti
penguasaan teknik, ketersediaan bahan, dan factor budaya setempat.
1.
Keunikan gagasan dalam karya kriya mancanegara.
Cina dikenal sebagai Ibu kota
keramik di dunia. Selain karena pengrajinnya yang mahir juaga karena tanah di
Cina sangat bagus untuk pembuatan keramik. Ciri khas keramik Cina adalah
cenderung lebih tipis, halus, bahannya lebih bagus, biasanya bermotifkan naga
atau symbol-symbol tertentu yang banyak diyakini orang karena alasan feng shui-nya. Keunikan lain, produk
Cina terkadang terlihat sama. Padahal bila diamati lebih dekat berbeda. Keramik
Cina ada 2 jenis, yakni keramik produksi Jingdezheng dan Guangzhong Keramik
Jingdezheng relative lebih banyak digemarinkonsumen karena lebih tipis, halus,
dan unik modelnya.
Selain Cina, keramik yang terkenal
adalah keramik Gouda dari Belanda yang menarik karena keindahan warna dan
bentuknya, keramik Mojolica dari Inggris yang menarik karena warnanya yang
cerah dan lembut, dan keramik Carlton Ware yang menampilkan bentuk yang menawan.
Manik-manik sejak zaman lampu
digunakan untuk perhiasan para wanita, seperti kalung dan gelang. Secara umum,
bahan-bahan yang digunakan membuat Manik-manik adalah kulit kerang, kayu, tegah
kayu,keramik, gerabah, lempung, tulang, batu, kaca, kamelian, akik, kuarsa,
emas, dan logam. Bahan-bahan tersebut masih dapat diplah-pilah, seperti batu
terdiri atas kornelian, oniks, andesit, giok, dan kalsedon. Manik-manik dibuat
dengan berbagai cara, tergantung jenis bahannya. Lubang manik-manik dibuat
dengan bordari dua arah pada pinggir manik-manik. Pembuatan manik-manik dari
tanah liat dilakukan dengan melilitakan tanah pada kawat sehingga ketika kawat
terssebut ditarik maka terbentuk pipa kecil dari tanah liat yang kemudian
dipotong dan dibakar. Manik-manik yang dibuat dari kaca diperoleh dengan
membakar kca hingga cair dan menuangkan ke dalam cetakan. Cara lainnya adalah
menusukan sepotong kayu kedalam cairan kaca dan memutarnya hingga kaca yang
mulai mengerat merekat pada kayu. Bila kayu tersebut ditarik, maka akan
menghasilkan lubang pada manik-manik.
2.
Keunikan gagasan dalam karya kriya mancanegara.
Teknik membuat keramik di
mancanegara juga bermaca-macam. Secara umum, pembuatan keramik adalah dengan
teknik pilin, cetak, dan roda putar.
Adapun tenik hiasa dengan cara gorese, cap, kuas, dan temple. Bahan keramik ada
tiga macam, yaitu tembikar, bahan bantuan, dan porslen.
Masyarkat Cina dan Jepang memiliki
berbagai pemasaran di bidang seni. Satu diantaranya ialah mereka memiliki
hewan-hewan yang legendaris dalam kehidupan, sperti naga, singa, kerbau,
monyet, atau burung. Tidak mengherankan bila motif atau corak seni keramik dan
batiknya banyak menggunakan hewan-hewan tersebut.
Di Cina terdapat empat jenis sulaman
tangn, yaitu sulam Su dari Provinsi Jiangsu, sulam Xiang dari Provinsi Hunan,
sulam Yue dari Provinsi Guangdong, dan sulam Shu dari Provenisi Sichuan.
Masinh-masing meiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Sulaman Su berwarna
cerah dan bentuk sulaman yang dihasilkan kelihatan seperti ojek yang
sebenarnya. Sulaman Xiang penuh imajinasi dan bentuk sulaman banyak mengambil
bentuk gunung, sungai, dan bintang. Sulaman Yue sebagian besar menampilkan pola
bunga dan rumput. Sementara itu, sulaman Shu tekstur yang dihasilkanb
tampak lebihh kasar, tetapi tidak mudah
kusut.
Alat yang digunakan dalam proses
pembuatan keramik adalah roda putar. Alat ini berbentuk bundar dan terbuat dari
coran semen dengan tulang besi. Bagian tengahnya sedikit cekung, pada bagian
ini diletakan kayu berbentuk bulat dan berfungsi sebagai landasan tanah liat
pada waktu pembentukan. Bagian tengah dari roda putar tersebut diberi poros
tonggak yang menghubungkan roda putar dengan lantai. Teknik menghias keramik
dapat dilakukan pada waktu pembentukan di atas roda putar. Caranya, bagian
tepian ditekan senggah membentuk hiasan gelombang. Selain itu, proses menghias
dapat juga dilakukan setelah produk setengah kering. Caranya diukir,
cetak-tempel, atau dicap. Teknik pengglarisan dilakukan beberapa cara,
tergantung besar kecilnya produk. Barang berukuran kecil dengan cara dicelup
pada cairan glaris, sedangkan produk ukuran sedang dan besar dengan cara
disiram.
Pembakaran menggunakan tungku dan
pada bagian belakang terletak cerobing asap. Bentuknya memanjang ke belakang,
bagian belakang lebih tinggi agar pemanasan merata. Tungku inilah yang pada
masa dalu dikenal dengan sebutan tungku naga. Salah satu tempat penghasil poci
the adalah Yixing dari provinsi Jiangsu, dekat kota pelabuhan terbesar Sanghai,
Cina. Poci Yixing terkenal karena bahan
dasarnya hanya terdapat disana yaitu tanah liat ungu (purple clay).
Bab. IV
BERKARYA SENI KRIYA DENGAN TEKNIK
DAN CORAK MANCANEGARA
A.
Merancag Karya Kriya dengan Teknik dan Corak Mancanegara
Karya seni kriya mancanegara sesuai ukurannya terdiri
atas karya kriya dua dimensi dan tiga dimensi. Karya Kriya dua dimensi adalah
karya kriya yang memiliki ukuran panjang dan lebar, diantaranya adalah kain
batik, tenun, gambar ilustrasi, dan berbagai barang cetakan seperti sampul
buku, majalah, iklan, atau poster. Karya seni kriya tiga dimensi adalah karya
kriya yang memiliki ukuran selain panjang dan lebar juga tinggi ….. misalnya
kursi, meja, lemari dan lain-lain.
1. Aspek-aspek
dalam pembuatan karya kriya seni
a.
Aspek fungsi ; Agar lebih bermanfaat maka karya kriya dipandang perlu
memperhatikan fungsinya.
b.
Aspek Bahan ; Dengan mempertimbangkan fungsi maka dapat ditentukan bahan yang
dibutuhkan.
c.
Aspek bentuk ; Ketika bahan sudah ditentukan maka langkah berikutnya adalah
merancang bentuk benda yang akan dibuat. Misalkan menggunakan bentuk geometris,
apakah bulat, kotak, silinder atau lainnya, penetapan bentuk juga
mempertimbangkan aspek fungsinya.
d.
Aspek estetika (Keindahan) ; Keindahan karya sangat penting sehingga menarik,
untuk itu dapat diberi ornament-ornamen secukupnya pada bagian-bagian tertentu,
pemilihan warna yang tepat dengan komposisi yang harmonis. Hal inipun harus
mempertimbangkan fungsinya.
e.
Aspek keamanan ; karya yang dibuat aman
dipakai tidak mengancam jiwa atau keselamatan pemakai.
f.
Aspek kenyamanan ; selain aman juga nyaman dipakai artinya juga pemakai merasa
nyaman ketika menggunakannya, misalkan sendok dibuat sesuai dengan besar dan
lebar mulut, nyaman dipegang dan ringan.
2. Langkah-langkah
membuat karya kriya terapan tiga dimensi
Berikut ini
adalah langkah-langka membuat karya kriya terapan tiga dimensi ;
a.
Membuat rancangan gambar.
Berdasarkan fungsi yang sudah
ditetapkan gambarla beberapa sketsa, bebaskan imajinasi anda terlepas dari
ketepatan dan aturan, kemudian pilih salah satu sketsa yang menurut andah
paling unik, mudah dan bermanfaat yang sesuai dengan fungsi yang sudah
ditetapkan.
b.
Menghitung biaya produksi
Hitunglah biaya yang dubutuhkan
dalam membuat karya tersebut sehingga memudahkan dalam pemenuhan pengadaan
bahan, dan tidak akan tumpang tindi atau bahkan terlewatkan karena kurangnya
biaya, dan kalaupun minimnnya biaya dapat ditanggulangi atau disesuaikan dengan
berbagai lternatif. Karena ketersediaan dan kelengkapan bahan dan alat akan
menentukan kwalitas produk.
c.
Persiapan bahan dan alat
Dipastikan dalam persiapan alat dan
bahan semuanya tercukupi tidak ada yang kurang dan sesuai dengan perencanaan.
Sebelum memulai membuat karya dipastikan lagi bahwa semua bahan dan alat
tersedia dan siap pakai, sehingga tidak terkendala, atau bahkan terhenti karna
ketidak tersediaan alat atau bahan.
d.
Pembuatan karya
Sebaiknya pembuatan karya harus
sesuai rancangan dan jika ada ide yang baru, biarlah disimpan utuk karya
selanjutnya. Sehingga tidak ada kesimpangsiuran proses berkaryanya.
e.
Finising
Merupakan tahap akhir dengan
sentuhan dan teknik tertentu tergantung apa karya yang dibuat.
B. Membuat Karya Seni
Kriya Dengan Teknik dan Corak Mancanegara
Untuk
memudahkan pemahaman kali ini karya yang dipilih adalah membuat tempat pensil
dari tanah liat, ringkas teknik pembuatannya dengan caradigulung yang artinya
tanah liat dibuat lembaran tipis, lalu dibentuk sesuai dengan desain. Untuk
lebih jelasnya ikutilah langkah-langkah berikut ini ;
1.
Persiapan gambar, alat dan bahan
Karena fungsinya sudah diketahui
yaitu tempat pensil maka selanjutnya adalah membuat desain. Desain perlu dibuat
sedetil mungkin mulai dari panjang, lebar, tinggi bahkan bentuk, warna dan
motifnya. Langkah selannjutnya mempersiapkan bahan dan alat sesuai dengan
perencanaan anggaran yang telah dihitung sebelumnya. Yaitu ; Tanah liat 1Kg, Cat
kayu dua warna dan minyak cat.
2.
Pembutan karya sesuai rancangan
Jika bahan, alat dan desain telah
siap maka dapat dimulai pembuatan tempat pensil dari tanah liat. Pertama kali
siapkan segumpalan tanah liat dan letakan diatas papan kayu, lalu ditekan
dengan rol agar menjadi lempengan tipis, setelah itu lempengan dipotong-potong
tipis sesuai dengan ukuran dan dibentuk sesuai desain, selanjutnya memberi
hiasan atau ornament sesuai dengan desain, kemudian diangin-anginkan dan
keramik siap dibakar. Tempat pensil sudah setengah jadi, agar keras dan tahan
lama maka setelah diangin-anginkan dibakar dengan menggunakan kayu, jerami atau
sampah.
3.
Finising
Sentuhan
akhir dalam pembuatan tempat pensil dari tanah liat ini dapat diterapkan teknik
cat, dan glasir. Ingat dalam pengecatan harus seuai desai yang mempertimbangkan
pemberian warna dengan motif yang sudah dipilih. Jemurlah hingga cat kering dan
tempat pensil dari taniliat bak sebuah keramik.
Bab. V
APRESIASI KARYA SENI RUPA TERAPAN
NUSANTARA
Seorang Desainer ketika mencipta sebuah karya terapan
terikat oleh kaidah-kaidah yang harus menjadi pertimbangan, mulai dari tahap
penemuan ide sampai hasil akhir karyanya. Rasa tidak bebas dikarenakan
tuntutan-tuntutan yang harus dipertimbangkan seperti fungsi, ukuran bentuk dan
lain-lain berkaitan dengan fungsional praktis oleh karena itu seni rupa terapan
juga sering disebut seni funsional atau seni pakai. Ditaranya bangunan,
keramik, desain grafis, produk industry dan lain-lain.
Setiap daerah memiliki ciri khas karya tersendiri,
perbedaan keneka ragaman karyana bukan hanya pada motif hias atau corak dan
gayanya saja tapi juga pada teknik dan gagasan yang digunakan, hal ini dapat
dilihat dari karya setiap daerah yang memiliki keunukan dan kekhasan tersendiri.
Misalnya seni pahat Asmat, berbeda dengan Bali hal ini dipengaruhi factor
budaya, kepercayaan, atau yang lain yang menyangkut pandangan hidup.
A.
Gagasan, Teknik dan Bahan dalam Karya Kriya Seni Rupa Terapan Nusantara.
Untuk mempertahankan hidup manusia memiliki naluri,
salah satu caranya dengan berkarya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Melalui
akal, pikiran, perasaan manusia berjuang menghadapi berbagai tantangan hidup
dimulai sejak adanya kehidupan manusia dimuka bumi ( Zaman prasejarah) hingga saman
modern seperti sekarang ini. Pada mulanya membuat peralatan sederhana seperti
kapak genggam, alat berburuh, alat bercocok tanam dan benda-benda praktis
lainnya hanya untuk mempertahankan hidup, tanpa menyadari bahwa mereka sedang
berkarya. Seiring dengan perkembangan, pola piker manusia bertamba maju yang
pada akhirnya mampu menciptakan perkakas dan berbagai peralatan modern yang
dibutuhkan bahkan memudahkan kehipuna manusia. Hal ini membuktikan bahwa
manusia terus berusaha memperbaiki, meningkatkan dan berkarya agar kehidupannya
lebih berkualitas.
1.
Gagasan karya seni rupa terapan
Karya seni trepan dapat dijumpai
dimana saja baik dikota, desa bahakn pelosok desa, ada karya yang mempunyai
fungsi yang sama meskipun bentuk, desain dan motifnya berbeda seperti bolpoin,
beranekaragam bentuknya namun fungsinya untuk menulis. Hal ini menunjukan bahwa
dalam merancang seorang desainer mempunyai ide, imajinasi atau gagasan yang berbeda.
Desain tidak hanya dibuat oleh
orang-orang modern tetapi desain banyak pula diciptakan masyarakat pedesaan
yang disebut desain tradisional, bahkan sejak zaman prasejarah sudah muncul
kegiatan merancang. Masing-masing zaman punya masa tersendiri dalam berkarya
sesuai tingkat kecerdasan dan bahan yang tersedia dengan tujuan sesua kebutuhan
masing-masing zamanya.
2.
Keunikan Teknik, alat dan ragam pembuatan karya seni rupa terapan
Benda yang
terbuat dari rotan bamboo dan sejenisnya dibuat dengan teknik anyam. Teknik
menganyan satu derah dengan lainya berbeda-beda hingga muncul hingga muncul
corak dan pola anyaman berbeda pula.
Perbedaan
teknik pembuatan sebuah karya trepan pada umumnya dipengaruhi ketersediaan
peralatan yang dipakai. Sebagai contoh ketika belum ada gergaji masyarakat
zaman purba memotong kayu dengan kapak, kemudian diciptakan gergaji manual,
seiring dengan perkembangan teknologi diciptakan gergaji mesin, sehingga
memotong dan membela kayu lebih efisien.
Dilihat perkembangan teknologi
seperti contoh diatas, menunjukan sebenarnya setiap hasil rekayasa teknologi
tersebut merupakan penyempurnaan dari penemuan-penemuan sebelumnnya . Oleh
karena itu sedikut banyak teknologi tradisi yang telah diciptakan memberi
sumbangan bagi generasi berikutnya. Tidak terbayangkan bagaimana mengangkat
batu dan menyusun menjadi sebuah bangunan, seperti Candi Borobudur, Prambanan
dan candi-candi lainnya. Beberapa bangunan monumental tersebut menunjukan bahwa
masyarakat yang hidup dimasa lampau telah menguasai teknologi yang luar biasa.
Keunikan teknologi yang mereka kuasai berimbas pada teknik pembuatan
benda-benda pakai yng meringankan pekerjaan manusia seperti sekarang ini
diantaranya alat berat, robot robo dan sejenis.
B.
Apresiasi Terhadap Keunikan Gagasan dan Teknik dalam Karya Seni Rupa Terapan
Nusantara
Bentuk karya seni rupa terapan yang beraneka ragam
menggambarkan bahwa para seniman ataupun pengrajin tidak perna berhenti dalam
berkreasi menciptakn bentuk-bentuk baru, mungkin gagasan ini timbul dari
perenungan, khayal atau imajinasi yang terinspirasi dari karya-karya sebelummya
atau hamparan alam dan modifikasi bentuk geometris, yang kemudian dengan
kecerdasan kreativitasnya diolah dan dimodifikasikan sesdemikian rupah menjadi
karya seni bentuk baru yang dibantu peralatan yang semakin modern hinga hasil karyanya
lebih praktis dan modern.
Meskipun penciptaan karya dan
teknologi produksi dimasyarakat masih tradisional namun memberi inspirasi bagi
para insinyur, sarjana, professor dan doctor untuk mengembangkan dan
menciptakan alat produksi dengan teknologi modern. Memang pada kenyataanya
tidak sedikit alat prodiksi modern diciptakan berawak dari pengembangan
teknologi tradisional.
Bab. VI
BERKARYA SENI KRIYA DENGAN FUNGSI
DAN CORAK SENI RUPA TERAPAN NUSA
Salah satu bentuk karya seni rupa terapan adalah
menggambar, diantaranya adalah menggambar ilustrasi gambar bentuk dan
menggambar teknik. Menggambar adalah melukis suatu objek ke bidang gambar.
Menggambar bentuk berupaya menggambar bentuk objek yang menjadi model dan
memindahkannya ke atas bidang gambar sesuai kenyataannya.
A.
Menggambar Teknik atau Memproyeksikan Objek ke Bidang Kertas
Menggambar teknik merupakan cara memproyeksikan suatu
objek atau benda kedalam bidang gambar. Berikut ini beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menggambar teknik, yaitu sebagai berikut ;
a.
Objek yang akan digambar riil sesuai dengan kenyataan.
b.
Posisi dan kedudukan gambar terhadap pandangan mata.
c.
Bidang yang digunakan memproyeksikan benda.
d.
Cara atau metode yang digu nakan untuk memproyeksikan benda.
1.
Metode memproyeksikan benda atau ojek
Dua cara dalam memproyeksikan benda
atau objek ;
a.
Proyeksi Paralel adalah cara menggambar atau memproyeksikan suatu benda kesuatu
bidang datar dengan menggunakan bantuan garis-garis sejajar melalui benda
tersebut.
b.
Proyeksi sentral adalah cara menggambar suatu objek atau benda kedalam suatu
bidang menggunakan bantuan garis-garis memusat kesuatu titik.
2.
Kedudukan benda terhadap pandangan mata
Dalam menggambar dikenal ilmu
perspektif yang merupakan gabungan dari seni dan menggambar objek pada bidang
datar, yang menitik beratkan pada ketajaman penglihatan mata. Berikut ini
beberapa hal yang terkait dengan dengan menggambar perspektif diantaranya ;
a.
Segala sesuatu yang dilihat bila kedudukannya semakin jauh maka tampak semakin
kecil dari ukuran benda sebenarnya dan warnanya semakin kabur.
b.
Bend yang semakin jauh yang tampak semakin kecil pada akhirnya tampak menjadi
satu titik yang disebut titik lenyap.
c.
Dalam satu kedudukan pandangan mata, semua benda yang jauh dari mata akan
merupakan titik-titik yang berderet dan terletak pada sebuah garis lurus
mendatar setinggi mata yang disebut garis horizontal.
3.
Cara menggambar perspektif
Dalam menggambar perspektif ada dua
cara yaitu aeral perspektif yaitu cara menggambar yang berdasarkan pada tegas
buramnya garis atau warna. Dan linear perspektif yaitu cara menggambar yang
menggunakan bantuan titik lenyap dan garis horizontal atau garis garis yang memusat
pada titik tersebut.
Berdasarkan kedudukan benda terhadap
pandangan mata, maka dalam menggambar linear perspektif dibagi menjadi 3 bagian
yaitu ;
a. Paralel
perspektif yaitu apabila kubus diletakan pada sebuah bidang datar dan sisi
depannya sejajar dengan bidang proyeksi, maka sebagian rusuknya sejajar dengan
bidang proyeksi, sebagian rusuk-rusuk lainya tampak menunju kesatu titik. Lebih
jelasnya perhatikan gambar berikut.
b. Anguler
perspektif yaitu apabila dari posisi sejajar bidang proyeksi tadi diubah
sedikit dengan menggeser kubus sehingga sisinya tidak ada yang sejajar, maka
sisi alas atau atapnya membentuk sudut terhadap bidang proyeksi dan sebagian
sudut-sudutnya seakan menuju kedua titik dikanan dan kiri. Lebih jelas
perhatikan gambar.
c. Oblique
perspektif yaitu apabila sisi alas kubus diangkat sehingga hanya satu sudut
saja yang menyentu bidng alas maka akan tampak semua rusuknya seakan-akan
menuju ketiga titik, apabila kita melihat gedung terlalu tinggi dari arah sudut
jarak terdekat, terpaksa kita lihat dengan cara menengadah maka garis-garis
batas gedung yang meninggi seakan menuju kesatu titik dilangit.
Lebih jelas perhatikan gambar.
B. Merancang Karya Seni Kriya dengan
Mempertimbangkan Fungsi dan corak seni rupa terapan nusantara
Karya seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang dirancang dengan
mempertimbangkan nilai fungsi praktis, yang disebut juga seni fungsional (
Aplied art ). Aplied art dibuat untuk tujuan praktis yang berfungsi sebagai
benda pakai oleh karena itu dalam pembuatannya mepertimbangkan aspek fungsi,
bentuk dan bahan. Berbeda dengan karya seni murni yang pembuatannya semata-mata
hanya ungkapan ekspresi tanpa mempertimbangkan aspek fungsional praktis.
Aspek fungsi adalah aspek terpenting dalam merancang sebuah karya seni
terapan sehingga bentuk, alat dan bahan
dapat ditentukan, dengan mengacu pada aspek fungsi sehingga tepat fungsi, aman
dan nyaman dalam penggunaannya walaupun mungkin tidak meninggalkan aspek
estetika dengan pemilihan motif hias dengan ragam hias yang tepat dan penentuan
warna yang cocok.
C. Membuat Karya Seni Kriya Dengan
Mempertibangkan Fungsi dan Corak Seni Rupa Terapan Nusantara.
Setelah mengetahui dan
memehami langkah penciptaan karya kriya terapan, sebagai penerapan materi
pembelajaran, maka sebaiknya langkah selanjutnya adalah mempraktekan, kita
pilih saja pembuatan taplak meja dengan menggunakan teknik sulaman dan ragam
motif hias nusantara.
Sekarang tentukan lebih
spesifik taplak meja apa yang anda ingin praktekan, kemudian buatlah sketsa
gambar motifnya, tentukan motif apa yang akan dipilih, rbuatlah perencanaan
bahan dan alat sesuai dengan fungsi karya yang akan dipraktekan. Siapkan semua
keperluan dan praktekanlah.
Thanks for reading & sharing Kamarnya Pekick
Akhirnya ada yang sharing juga.
ReplyDeleteTrims infonya ya...
Oh ya sekedar info aja nih, bagi yang membutuhkan Jasa Sewa Genset Syncronize Tangerang untuk keperluan berbagai acara seperti pameran, workshop, meeting atau lainnya bisa coba hubungi kami Arthur Teknik.
Makasih min,
Salam blogger ya.