Merancang
Karya Teater Kreatif dari Teater Tradisional (Kls XI)
Untuk jenis-jenis teater tradisional nusantara, silahkan baca disini -> 15 Teater Tradisional Nusantara
Karena
teater ini dapat dikatakan sebuah kreativitas yang memadukan semua jenis
teater, yaitu teater tradisional dan teater modern, baik dari daerah setempat,
Nusantara, ataupun mancanegara.
Perpaduan hal tersebut akan memunculkan sebuah keunikan tersendiri dan akan
menjadi ciri khas teater yang akan dipentaskan. Memang hal ini tidak akan
terlalu mudah bagi pemain teater pemula. Akan tetapi, dengan semangat dan rasa
keingintahuan serta eksplorasi setiap bakat yang ada dalam diri akan
memunculkan sebuah prestasi yang maksimal.
1.
Unsur-Unsur Pertunjukan Teater
Dalam
mementaskan sebuah pertunjukan teater (drama) setidaknya terdapat beberapa
unsur yang perlu kamu pahami, yaitu naskah drama, sutradara, pemeran, panggung,
perlengkapan panggung (cahaya, rias, bunyi, pakaian), dan penonton.
a.
Naskah Drama
Naskah
drama merupakan bahan pokok pementasan. Secara garis besar naskah drama dapat
terbentuk tragedi (tentang kesedihan dan kemalangan), dan komedi (tentang
lelucon dan tingkah laku konyol). Penyajiannya secara realis (mendekati
kenyataan yang sebenarnya dalam pementasan, baik dalam bahasa, pakaian, dan
tata panggungnya, serta secara simbolik) dalam pementasannya tidak perlu mirip
apa yang sedang terjadi dalam realitas.
b. Sutradara
Sutradara
inilah yang bertugas mengoordinasikan lalu lintas pementasan agar pementasannya
berhasil. Tugas sutradara adalah membuat atau mencari naskah drama, mencari
pemeran, kerabat kerja, penyandang dana (produsen), dan dapat menyikapi calon
penonton.
c. Pemeran
Pemeran
inilah yang harus menafsirkan perwatakan tokoh yang diperankannya. Memang
sutradaralah yang menentukannya. Namun, tanpa kepiawaian dalam memerankan
tokoh, konsep peran yang telah digariskan sutradara berdasarkan naskah, hasilnya
akan sia-sia belaka.
d. Panggung
Secara
garis besar, variasi panggung dapat dibedakan menjadi dua kategori. Pertama,
panggung yang dipergunakan sebagai pertunjukan sepenuhnya, sehingga semua
penonton dapat mengamati pementasan secara keseluruhan dari luar panggung.
Kedua, panggung berbentuk arena yaitu panggung yang memungkinkan pemain berada
di sekitar penonton.
e. Perlengkapan Panggung
Perlengkapan
panggung meliputi beberapa unsur diantaranya adalah sebagai berikut:
Cahaya, Cahaya atau lighting diperlukan
untuk memperjelas penglihatan penonton terhadap mimik pemeran. Dengan demikian
penciptaan suasana sedih, murung atau gembira, dapat tercapai. Selain itu,
cahaya dapat mendukung keartistikan set yang dibangun di panggung.
Bunyi (Sound Effect), Bunyi dapat
diusahakan secara langsung (orkestra, band, gamelan, dan sebagainya), tetapi
juga dapat lewat perekaman yang jauh hari sudah disiapkan oleh awak pentas yang
bertanggungjawab mengurusnya.
Pakaian, Pakaian sering disebut kostum
(costume). Kostum adakah pakaian yang dikenakan para pemain untuk membantu
pemeran dalam menampilkan perwatakan tokoh yang diperankannya.
Rias, Semua itu diusahakan untuk membantu
para pemeran dalam membawakan perwatakan tokoh sesuai dengan yang diinginkan naskah
dan tafsiran sutradara. Inilah fungsi dari tata rias dalam pementasan teater.
f. Penonton
Tujuan
suatu pementasan lakon adalah penonton. Respons penonton atas lakon akan
menjadi suatu respons yang melingkar antara penonton dengan pementasan.
Penonton dalam pementasan teater merupakan suatu komposisi organisme
kemanusiaan yang peka. Mereka pergi menonton karena ingin memperoleh kepuasan,
kebutuhan, atau untuk digetarkan hatinya karena terharu akibat hasrat ingin
menonton.
Penafsiran
terhadap naskah meliputi hal-hal berikut:
a.Menentukan
tema sebuah naskah.
b.Menentukan
karakter-karakter tokoh, misalnya ada tokoh baik, jahat, pemberani, pengecut,
pemalu, centil, pendiam, penakut, dan sebagainya.
c.Menafsirkan
plot atau alur, yakni rangkaian cerita yang disusun berdasarkan sebab akibat.
Alur
dibuat semenarik mungkin sehingga penonton diharapkan ikut larut dalam
suasana pertunjukan.
d.Perhatikan
pula struktur dramatik naskah, berkaitan dengan pemaparan dan pengenalan,
konflik
yang dibangun, cara menyelesaikan konflik, serta pemecahan masalah yang
disodorkan.
e.Menentukan
setting atau latar cerita, meliputi tempat, waktu, suasana, serta kondisi sosial
masyarakat yang terdapat dalam cerita. Misalnya berlatar tempat di kantin
sekolah dengan suasana
ramai oleh siswa pada waktu istirahat siang hari dan
saat itu sedang gerimis. Penafsiran terhadap
setting akan mempermudah pemain
Pada saat latihan bisa dilakukan hal-hal berikut:
a. Pembacaan
dan penghafalan naskah, lakuan akting, blocking, gesture, dan gerakan pemain di
atas panggung.
b. Menciptakan
musik dan suara yang akan dimunculkan sesuai tema.
c. Menentukan
peralatan dan perlengkapan pemain.
d. Menentukan
dan menyediakan benda-benda yang harus ada di atas panggung sesuai tema.
e. Menyediakan
kostum dan menyiapkan riasan yang akan dipakai oleh pemain sesuai karakter
tokoh
yang diperankannya.
f. Mempersiapkan
panggung, rencana penataan cahaya dan warna, serta penataan panggung secara
keseluruhan.
g. Mengatur
irama permainan supaya pertunjukan menarik dan tidak monoton.
2.
Pertunjukan Teater
Dalam
penyelenggaraan pementasan teater terdapat tahapan utama yaitu tahap persiapan,
latihan, dan pelaksanaan.
a.
Tahap Persiapan Pertunjukan
Pada
umumnya, prinsip-prinsip sebuah pertunjukan mempunyai langkah-langkah sebagai
berikut.
Perencanaan Pertunjukan, Perencanaan
sebaiknya dilakukan secara lebih cermat dan detail. Rencana-rencana itu
sebaiknya ditulis.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan adalah penentuan tema, rencana kegiatan, penyusunan program kegiatan, dan penentuan tempat pertunjukan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan adalah penentuan tema, rencana kegiatan, penyusunan program kegiatan, dan penentuan tempat pertunjukan.
Pengelolaan Kegiatan Pertunjukan,
Mengorganisasi kegiatan pertunjukan adalah melakukan kegiatan pengelolaan
sumber daya manusia berdasarkan struktur organisasi. Di dalam struktur tersebut
terdapat pembagian tugas yang jelas sesuai dengan kedudukan dan fungsinya.
Tahap Pelaksanaan, Dalam tahap ini, kedua
tim yang telah dibentuk bekerja menurut tugas dan perannya masing-masing. Tim
penyelenggara bertugas untuk melaksanakan "acara" pementasan,
sedangkan tim pementasan bertugas menyajikan karya seni (drama) untuk ditonton.
b. Latihan Pertunjukan
Seorang
aktor tidak langsung begitu saja memainkan perannya. Kepiawaian seorang aktor
ketika bermain peran merupakan hasil maksimal dari beberapa latihan yang
dilakukannya. Ketika berlatih, seorang pemain harus selalu menjaga suasana
dengan gembira, semangat yang maksimal, kesungguhan dan kemauan untuk bekerja
sama dengan pemain atau kru lainnya.
c. Tahap Pelaksanaan Pertunjukan Teater
Setelah
semua tahap di atas selesai, pertunjukan teater pun dapat digelar. Hal yang
harus diingat, buatlah sebuah gladi bersih terlebih dahulu. Gladi bersih
merupakan persiapan terakhir untuk menuju sebuah pementasan. Tujuan dari tahap
ini adalah sebagai simulasi pada hari-H agar seluruh panitia yang terlibat siap
untuk menghadapi kendala-kendala yang mungkin akan terjadi saat melakukan
sebuah pementasan.
Contoh Naskah Drama Singkat Untuk Latihan -> Contoh Naskah Drama Tentang Moral Dan Persahabatan
Contoh Naskah Drama Singkat Untuk Latihan -> Contoh Naskah Drama Tentang Moral Dan Persahabatan
Thanks for reading & sharing Kamarnya Pekick
0 komentar:
Post a Comment
Kita saling berbagi pengalaman